30 Agustus 2014
Beberapa hari ini
i want end it as soon as possible! huhu
29 Agustus 2014
Beli stok sabar di mana ya?
itu terjadi saat rasanya kesabaran sedang diuji
oke, kalau sudah begitu yang bisa dilakukan cuma ngrapel mantra "sabar" yaitu istigfar
pfuh
kadang aku mikir kenapa ada orang egois ya di dunia ini? tapi detik berikutnya aku langsung mikir, yah untuk nguji kesabaran... apa lagi?
terus aku juga mikir, kenapa ya ada orang yang gak mau ngerti meski udah dingertiin? lagi-lagi dalam detik berikutnya aku punya jawaban: kalau gak ada orang begitu hidup terlalu datar!
datar...
datar...
DATAR!
tapi gak gitu juga kan?
haha
udah cukup...
langkah terakhir cuma perlu mengalah...
kan? ada lagi yang lain?
gak! gak ada!
nghadapin orang egois memang cuma bisa itu...
bukan berarti aku gak egois... aku egois, sangat sangat sangat! tapi aku masih bisa ngerti keadaan orang lain, seiyanya... syukur deh aku masih punya jiwa kemanusian.
fiuh...
oke cukup hari ini...
status progres:
dari WIP jadi WNP (work no progress) kembali menjadi WIP (lagi ngerjain)
apa sh?
skripSETAN :3 :v #uhukh
28 Agustus 2014
Koibi
,
.
,
kertas!
yak pacarku sekarang ini adalah kertas... huhuhu
27 Agustus 2014
Saengil Chukhahaeyo
Yahuuy
walaupun aku gak mungkin dapat traktiran tapi ucapin aja deh... hehe
"Met ulang tahun Seongyeol! Wish you all the best"
"Saengil chukhaheyo~"
hmm klo gak salah sih sama2 tahun 91 jadi harusnya 23 tahun, bener gak ya? aku gak ingat tahun lahirnya, tapi kayaknya bener dehh (fans macam apa aku ini :v) ahha :"3
Kenapa?
satu alasan ditambah beberapa alasan dan jadinya aku dianggap orang yang cari-cari alasan. Tapi, hmm apa ya? hmm...
kenapa ya, hmm gak tau dehh
hmm belakangan ini (entah sudah berapa bulan atau tahun?) aku gak bisa dapet tidur berkualitas. Paling parah tebangun tengah malam gara-gara sakit punggungku :"3 alasan susah tidur juga sama... jadi aku mikir ini tulang punggungku kenapa ya? atau aku harus pergi ke bengkel tulang? atau tukang bongkar pasang tulang?
bahkan sekarang cium lutut aja gak bisa... huaahhh kaku kaku kaku banget nih punggung... :v
29 Juli 2014
seperti...
lebaran makin tahun setiap datang silaturahmi ke rumah tetangga aku dilihat kayak sesuatu yang menjijikkan atau yang seharusnya gak ada...
:v haha
pandangannya itu lhoo
saahhh yasudahlahh
namanya juga lebaran... so calm down already
16 Juli 2014
Blog sepi
iya
iyaaaaaaaa
blogku sepi sejak aku ganti alamat
dari greenfira.blogspot.com jadi vrahm57.blogspot.com
padahal aku ganti gara2 ada web resmi greenfira yang udah lama ada, padahal udah lama tahu tapi baru pengen ganti beberapa waktu lalu dan baru dapat nama sreg
ehem
yaudah... sepi yah gapapa, jadi klo curcol dibaca sendiri #gila
huahahahaha
uhuk uhuk
oke sekian
tralalalal
Batuk
setelah sakit tenggorokan
pilek
akhirnya batuk
sakit kok maraton :v
09 Juli 2014
(masih) sakit
tapi karena harus melakukan sesuatu akhirnya cuma tidur lima puluh menit
:v
=_=
pfufufu
tapi gapapa
XD
ngomong2
susah napas nih lendir aka dahag gak mau keluar dari tenggorokanku
gak bisa napas
sakit hidung
sakit tenggorokan
ngomong2
pray palestine
pray for gaza
08 Juli 2014
Aku sakit
klo udah gini pasti deh aku rewel :(
maaf yg kena getahnya :(
06 Juli 2014
09 Juni 2014
Happy 4th Anniversary Infinite Daebak
banyak doa untuk mereka, yang baik-baik tentunya...
aku gak punya hadia... seonmuri obseoyo, mianhae ne?
but, i do honestly i keep support infinite...
:3
i think this is my present: seounmul
28 Mei 2014
Aktor Thailand Fave
Terus setelah tahu Jirayu La-Ongmanee aka Kao di SuckSeed akhirnya berpaling karena lebih unyu #plak
Lalu, lagi demam-demamnya FHthai ada Mike D. Angelo atau sapa nama aslinya? susah bener diingat uhuhu jadi klepek klepek
fufufu
jadi? rank aktor thai fave untuk sekarang:
1. Kao Jirayu La-Ongmanee
2. Mike D. Angelo
3. Mario Maurer
dan beberapa yang gak kutahu namanya hehe :3
ah kenapa suka suka suka suka (versi film lebay di zoom zoom terus) ama Thai, soalnya gak lebay dan sok jaga penampilan
nature is great. oke
ahhh sial gak bisa gak bilang mike dalam satu menit (sumpah ini lebay)
OST dan Chara Song
Kalau OST anime, jelas kan? Musik-musik yang ada selama anime bermain di playermu. Contoh? Ada opening song, ada ending song, ada insert song.
Nah, kalau chara song?
Full House Thailand
aku bahas sedikit, tapi klo banyak sih gak apa-apa kan? gak spoiler kan? toh udah ada versi Koreanya, jalan ceritanya gak jauh beda.
yang beda:
1. itu yang nipu jual rumah bukan temannya, di FHT yang nipu itu kakak sepupu
2. perginya ke Korea ehehe (klo FH Korea gak ke Cina atau tetap di Korea kan gak keren)
3. kerjaannya si pemeran utama cowok (Young Jae: lebih ke aktor, aktor pemilihan ;Mike lebih ke dancer yang gak mau main film)
4. cara nikahnya (iyalah kan beda negaranya XD)
5. aku lebih suka malu-malunya nenek di FHkor daripada FHthai, yang di kor ver neneknya itu betul-betul bikin si pemeran utama ceweknya kelabakan = suka banget
6. hmm apa lagi yah? baru nonton ampe eps 10 ntar klo udah selese aku lanjut posting lagi
ohya, sampai ep 10 ini aku agak kecewa, khas thailand kok kurang ya? itu... yang ngocol kelakuan aneh... hmm tau maksudku kan? atau karna memang FHkor udah kocak jadi gak begitu kentara kocaknya FHthai?
tapi tapi suka banget ama Mike #ciumpipimike :3
uupppss
ntar dulu yachh haha
aku mau posting sesuatu dulu XD
26 Mei 2014
Kuroko no Basuke spesial dan iseng
semua bukan aku yang buat, cuma iseng ngsub sama ngshare aja XD
ohya, tenang aja, ini sub indo karena aku yang ngsub hehe...
As you can read the title, if you an indonesian you have to know (tapi kenapa aku buat translatean segala sih?) okay, to the point these videos isnt mine, i just re-upload and give Indo Sub...
Kuroko no Basuke NG Shuu season 1
sebenarnya udah lama, tapi aku iseng ngsub aja, yang belum punya... douzo...
ohya, karena aku iseng, subnya berwarna sesuai warna rambut XD
1. nghuu 1
2. ngsuu 2
*seperti biasa
*hapus tanda bintang (*)
*upload 26 Mei 2014
*yang lain nyusul, beberapa belum diconvert, beberapa belum aku sub :3
*spesial dan iseng : di sini
*NG Shuu season 2: link ini
25 Mei 2014
Aku tsundere?
pemikiran ini muncul begitu saja karena beberapa orang bilang aku orangnya cuek, padahal kan aku orangnya pedulian, perhatian, hmm terus pemikiran aku orang yang cuek itu dari mana ya?
dan akhirnya aku mikir aku ini cukup tsundere... pfufufu
ah iya, aku lagi pilek, gejala...
kemaren dalam sehari mungkin lima puluh kali lebih aku bersin yah, lebay lebay sihh tapi ampe sakit perut ama tenggorokan gara-gara bersin mulu...
pagi ini sudah lebih sepuluh kali aku bersin :v #hak
19 Mei 2014
OST dan soundtrack
menurutmu, apa beda keduanya?
bukannya soundtrack itu "suara" dalam hal ini musik yang mengiri jalannya sebuah film, drama, atau apapun jenisnya... bahkan animasi dan anime.
lalu? OST atau original soundtrack? jelas saja, itu soundtrack asli sebuah film, drama, dan sejenisnya.
OST, soundtrask original yang dibuat khusus untuk film dan sejenisnya.
jika sebuah musik (termasuk lagu dan instrumen) dimainkan di beberapa film itu bagaimana? menurut aku itu yang disebut soundtrack, kenapa gak ada originalnya? karena musik itu gak cuma mengiringi satu film (atau sejenisnya) saja.
terus, gimana nasib musik OST sebuah film lalu dijadikan soundtrack di film (atau sejenisnya) lain? tetap saja disebut OST untuk film pertama yang diiringi dan menjadi soundtrack untuk film-film lain.
contoh OST dan soundtrack?
Ayat-ayat Cinta dan musik lain yang mengiringi film Ayat-ayat Cinta
kalau soundtrack, hmm itu coba lihat aja di FTV yang selalu mutar lagu yang sama untuk banyak FTV
nah, yang begitu agak miris yaa saat kita terus mendengar lagu yang sama dijadikan soundtrack dua atau tiga lagu bahkan puluhan film (dalam hal ini FTV), apa sebegitu miskinnya musik indonesia??
oke, berbaginya ini dulu...
kalau menurut guest tersayang yang baca, ini ada kesalahan atau bahkan salah semua, silakan komen aja :)
16 Mei 2014
Suki tte?
haha lagi
aku beli makan di situ dan si mas ganteng ngajak ngobrol pake becanda...
ahhh #guling-guling
gak deg-degan kalo ketemu tapi senyum aku gak bisa ditahan selalu aja mau ngembang walau udah dikuncup-kuncupin hehe
awww tetap dia masih pake pakaian rapi walau cuma ngjual makanan :3
cowok rapi itu memang sesuatu dehhh
13 Mei 2014
Bunga apa ini yang bersemi?
aiiihhhhh aku harus apa? dousiyo? ottohke? malu malu maaaluuu
ehe
sooo jadi tadi aku mampir lagi di warung makan itu, si mas ganteng yang jualin... hehe...
ntah kenapa dia makin sok dekat
haih haiiiihhh
lucu lucu
demo, kowai nee sekalinya dia bilang "kamu lucu, kayak adeku"
duaaarrrr!
kalo begitu aku akan berhenti datang ke warung makan itu
haha
jaa, itu doang aku bingung curcol apa lagi hehe
ah, iya,,walau dia cuma jualin makanan tapi dia rapi pakaiannya, ngomongnya juga sopan..uuhh sesuatu banget :3
09 Mei 2014
Biografi dan Otobiografi
Yuk! kita lihat sama-sama, definisi sama contoh berikut.
29 April 2014
komunitas tanda petik
itu maksudku komunitas gay atau individual atau apapun namanya...
tidaaaakkkkkk
aku teriak dilatarbelakangi guntur mencetar-cetar..aje gellee lebay haha
but, i do swear i cant accept it
aku gak bakal mencela tapi tapi tapi... >.< #nangis #galitanah
nande? wae? why? kenaaapaa???
cowok yg cakep-cakep musti jadi gay?
gak tau apa yaa cewek di dunia ini makin banyak jumlahnya melebihi cowok... you have to believe me: gak ada yang mau diduain so? tolong kembali :"O huaaa
karena aku pernah jadi korban dualitas (apaan ini?)
well, i do like yaoi story but just anime and manga. just it. not for real world.
kenapa? karena it's sweet...IYKWIM...
enough...jebal...jangan nambah2in jumlah gay....
gimana sama yuri? well, i dont like lesby... but, it's okay karena karena saingan buat dapetin cowok jadi berkurang... haha ha ha alasan macam apa ini?
coba pikir, klo cowok-cowok pada jadi gay? artinya saingan jadi tambah banyak kan? hiyaaaaa
haha... becanda...becanda... yang jelas aku gak dukung cinta sesama genre...
anyway... tahu Kirio? itu si Kirio pairingnya J.Low, ah mantan maksudku...itu sumpvehh kawaiiii.... kyeopta... cute... begitulah dan rasa-rasanya aku sebagai cewek merasa gagal gara-gara kalah feminim :V #uhuk
ahhh barusan aku mampir ke grup penuh "ekhem" dan ternyata banyak yang masih muda... oh Tuhan :"O
padahal cakep-cakep banget plus manis manis (emang kue?)
hiyyaaa gak relaaa...
dame dame dame! #nangisguling2 tolong tampar aku biar sadar dari mimpi buruk ini...
19 April 2014
Kuroko no Basuke Character Bible
1. Kuroko→Thought it was interesting after watching on TV = tertarik setelah menonton TV
2. Kagami→Dragged in by Himuro = dikenalkan Himuro
3. Kise→Saw Aomine's match = melihat permainan Aomine
4. Midorima→Started as a recreation activity from studies = sebagai reaksi atas kegiatan belajarnya yang rutin (ini bingung gimana ngtanslatenya)
5. Aomine→Forgot. Started playing before he knew it = gak ingat, yang dia tahu dia sudah main basket sebelum tahu yang dia mainkan itu basket
6. Murasakibara→Was asked to play mini basketball (basketball for kids) = dimintai tolong main mini basket (itu loh yang biasanya ada di t**ezone)
18 April 2014
Kuroko no Basuke NG Shuu season 2 sub indo
thanks to grimmfeather buat eng translate.ny
dan buat yang mau dondlod ane kasih tau resolusinya HD low quality dan yang mkv soft sub, ane sih bisa aja mutar di vlc tapi kalau ada yang gak bisa cari tutorial di google yah hehe
semoga puas ama sub.an ane
ohya klo ada line yang salah komen aja ntar dibenerin~
sankyu
ohya NG Shuu.nya| sub berwarna :3
dan ohyaa aku putuskan buat ngupload aja di youtube,,yg mau download bisa pake IDM
1. NG Shuu ep 26-27aka Kuroko no Basuke NG Shuu 10
di sini
SB: mkv
2. NG Shuu ep 29-30 aka Kuroko no Basuke NG Shuu 11
sini
atau (yakin ini subnya muncul) ini
SB: mkv
3. NG Shuu ep 31, 32, dan 33 aka Kuroko no Basuke NG Shuu 12
SB: mkv
4. NG Shuu ep 34, 36, dan 36 (36 ada 2) aka Kuroko no Basuke NG Shuu 13
SB: 34
SB: 36a
SB: 36b
SB (full): full 13 mkv
streaming (full): YT
5. NG Shuu lupa eps berapa aja soalnya lagi malas buka video keburu waktu paket malam habis huahaha, Kuroko no Basuke NG Shuu 14
SB: lupa eps brp aja mkv nih
6. NG Shuu ke-6 (lupa episode berapa aja di dalamnya)
streaming YT
SB: yang ke-6 nih
7. NG Shuu yang ke-7 season 2 ntar yahh :3
*yang SB tanda bintang (*) dihapus
*ohya yg di youtube, kayaknya yg episode 11 ama 12 subnya gak muncul coz waktu ngupload formatnya mkv jadi subnya soft... haha... gomen gomenn ntar aku upload ulang... lagi donlod anime lain nih XD
*ohya...aku baru tahu kalau Youtube sekarang nyediakan translate.an itu ada di bawah kanan sederetan ama pilihan full layar atau biasa aja...
*content video not mine
*semoga linknya gak cepat mati (upload 1 Mei 2014)
*dan begitulahh.. aku masih berencana buat ngupload di server lain tapi lagi sibuk sama sesuatu
*[update] 26 mei 2014 nomor 4 dan cek link masih hidup
*yang streaming youtube, akunku dihapus #syedieh qaqa... jadi yang nyari di youtube gak bakal nemu... lagi down nih ntar aja kapan2 buat akun lagi... dan ini adalah kejutan di hari lebaran kedua (29 Juli 2014)
*NG Shuu season 1: here
*spesial dan iseng: kore
15 Maret 2014
Dikhianati (sebuah harapan palsu)
03 Maret 2014
Anime Fave
ohya, SPOILER alert
Genre: Comedy, romance, slice of life, school life
1. Kaichou wa Maid-sama (26 eps)
aku taruh ini di nomor satu karena berapa kali pun nonton aku gak bosen apa lagi karakternya USUI TAKUMI, aku suka banget sama suara seiyu-nya, mantap dehh. Ceritanya mantap deh. Tapi, sayang (kata temanku) anime ini masuk ke dalam daftar anime "bagus" yang gak laris. Cih! sayang banget, padahal kalau laris bakal ada season 2nya.
24 Februari 2014
Postingan keseratus
kayaknya lebih asik buat puisi aja...
Kita adalah Teman (Selamanya)
You are The Person I Like The Most (side story 2)
Judul : You are the Person I Like the Most, Side Story 2 : Pandangan yang Pertama
Length : oneshoot
Genre : masih sama sama yang sebelumnya
Penulis : masih yang punya blog ini
You are The Person I Like The Most (side story 1)
udah baca yang ini sama ini belum?
Judul : You are the Person I Like the Most Side Story 1 : Pertemuan (bukan) yang Pertama
Length : oneshoot
Genre : masih sama sama yang sebelumnya
Penulis : masih yang punya blog ini
You are the Person I Like the Most
Side story: Pertemuan (bukan) yang Pertama
“Aku harus hemat. Harus hemat!”
Mawar berjalan gontai menuju kosnya yang reot. Kos termurah yang ada.
Mawar datang ke kota untuk bisa sekolah di SMA yang berkualitas. Dia berpikir, dia tidak akan bisa maju kalau tetap berada di desa. Jadi, dengan sedikit mendesak orang tuanya, dia diijinkan dengan syarat-syarat tertentu.
Syaratnya adalah masuk ke SMA Karya Bangsa. Sekolah ini akan memberikan gratis biaya sekolah sampai lulus untuk peringkat pertama ujian masuk. Syarat kedua adalah tidak ada uang bulanan kecuali uang kos. Jadi, Mawar mencari kos termurah yang pernah ada sehingga dia punya uang lebih dari uang kos yang diberikan orang tuanya.
Sebelumnya, selama satu bulan lalu, Mawar bekerja di sebuah kafe sebagai pelayan dengan menyamarkan umur tentunya. Tapi, akhirnya ketahuan saat dia ceroboh meletakkan dompetnya sembarangan. Kecerobohannya itu muncul karena pemikiran siapa juga yang mau mengambil dompet tanpa uang sepeser pun di dalamnya. Lalu, manajer menemukan kartu pelajar miliknya. Keesokan harinya dia langsung diberi gaji selama bekerja.
Sekarang, Mawar benar-benar harus mencari pekerjaan baru.
“Haaaa???!!!”
Mawar langsung berlari cepat ke arah selebaran yang tertempael di tiang listrik.
Guru les privat. Les privat.
Tanpa pikir panjang, Mawar langsung pergi ke alamat yang tertulis di selebaran itu karena Mawar tidak memiliki hape. Di jaman seperti sekarang.
Setelah menunggu selama lima menit, pintu pagar dibukakan oleh satpam yang tadi sedikit menginterogasinya karena tidak percaya dengan penampilan Mawar yang mengaku melamar sebagai guru les privat.
Mawar diantar satpam itu sampai ke ruang tamu.
Betul-betul rumah yang besar.
Satpam tadi kembali bekerja setelah menyilakan Mawar duduk.
Seorang laki-laki awal empat puluh tahun menuruni tangga yang terlihat seperti di istana yang dia lihat di buku cerita bergambar saat SD.
“Oh, jadi kamu,” ucap laki-laki itu dengan pandangan meremehkan.
“Iya,” jawab Mawar sambil tersenyum sopan.
“Banyak guru sebelumnya yang sangat pandai mengundurkan diri di hari pertama mengajar. Apa kamu bisa?”
Di hari pertama mengajar? Anak itu sebandel apa sih? Atau sebodok apa sampai-sampai mengundurkan diri di hari pertama mengajar.
“Maksudnya?”
“Aku akan mengetes kemampuanmu terlebih dulu.”
“Kalau Anda begitu pintar kenapa tidak mengajarkan anak ini sendiri?”
Laki-laki itu mengeraskan wajahnya tidak suka.
Apa dia sendiri merasa gak mampu ya terhadap anaknya sendiri?
“Iya,” jawab Mawar tetap dengan senyumnya.
Laki-laki itu membawa Mawar ke sebuah ruangan yang banyak sekali buku di dalamnya. Mawar menebaknya sebagai perpustakaan pribadi.
Di dekat jendela ada sebuah meja ukuran sedang dan kursi. Di atasnya terdapat beberapa tumpukan kertas.
“Itu soal-soal yang harus kamu selesaikan dalam waktu dua jam. Kamu tinggalkan saja kalau sudah dua jam. Aku akan memberi kabar besok. Oh sekalian tinggalkan juga nomor hapemu.”
Mata Mawar berbinar-binar. Sudah lama dia tidak merasa berdebar-debar saat melihat soal-soal seperti ini.
“Saya tidak punya hape,” jawab Mawar polos.
“Apa? Di jaman seperti sekarang?”
“Karena saya tidak punya uang makanya saya kerja sambilan.”
“Baiklah. Kamu datang saja ke sini besok pagi jam delapan.”
“Tapi, saya harus ke sekolah besok.”
“Kamu masih sekolah?”
“Iya, di SMA Karya Bakti. Ini seragam masih saya pakai.”
Laki-laki itu terdiam. Dia tidak pernah mendengar nama anak ini disebut-sebut atau fotonya muncul di meja kerjanya saat guru-guru merekomendasikan nama anak-anak yang akan ikut olimpiade.
“Baiklah, aku yang akan mendatangi ke sekolahmu.”
“He? Apa tidak masalah?”
“Harusnya kamu tahu siapa pejabat-pejabat di sekolahmu.”
Mawar terdiam sebentar, “Habisnya, saya tidak berpikir akan bertemu langsung dengan orang-orang penting seperti itu, jadi saya tidak mencari tahu.”
Gantian, laki-laki itu yang terdiam dengan alasan Mawar.
“Oh, boleh saya kerjakan sekarang? Saya sudah tidak sabar, lagi pula anak SMA dilarang pulang lewat jam enam sore di kos saya. Perlu waktu tiga puluh menit jalan kaki dari sini sampai kos. Saya harus menyelesaikan dengan cepat. Kalau tidak saya harus tidur di luar.”
Laki-laki itu masih saja terdiam membuat Mawar bingung.
“Di luar?” tanya laki-laki itu gak percaya.
“Artinya di halte bus. Boleh dikerjakan sekarang?” tanya Mawar gemas.
Wajah laki-laki itu mengeras.
“Artinya kamu akan menyelesaikan semua soal itu dalam waktu satu jam?”
Sekarang jam di dinding menunjukkan jam setengah lima sore.
“Iya, makanya saya perlu persetujuan Anda dengan cepat.”
“Baiklah, silakan kerjakan.”
Mawar langsung membolak-balik soal tiap mata pelajaran yang ada dengan cepat lalu menuliskan jawaban di kertas jawaban.
Laki-laki itu melihat dengan takjub lalu meninggalkannya keluar dari ruangan itu. Berbisik pada salah satu pelayan untuk mengawasi dan berbisik pada pelayan lainnya untuk memberi camilan.
“Apa dia cuma berlagak hebat ya? Sama sekali gak menjanjikan.”
Sudah tiga puluh menit berlalu. Laki-laki itu kembali dengan pakaian rapi.
“Tuan akan pergi sekarang?” tanya pelayan yang diberi tugas mengawasi Mawar.
“Iya, bagaimana dengan anak itu?”
“Dia makan dengan lahap.”
“Bukan itu.”
“Ah, iya maafkan saya. Dia mengerjakannya tanpa beranjak dari kursi. Dia terlihat sangat serius meski selalu mengunyah makanan.”
“Selesai!”
Kedua orang itu menoleh dengan cepat ke sumber suara yang ada di balik pintu. Laki-laki paruh baya itu membuka pintu dengan buru-buru mendatangi Mawar.
“Sudah selesai, Pak. Maaf saya menghabiskan banyak makanan,” ucap Mawar tulus tapi karena malu ketahuan makan banyak dia tertawa kecil.
Laki-laki itu membolak-balik kertas jawaban Mawar dan melihat sekilas semua jawaban, terlihat menjanjikan.
Laki-laki itu tertawa senang, “Apa kamu mau pulang sekarang?” laki-laki itu berniat membatalkan acara makan malamnya bersama klien dan mengajak Mawar makan malam bersama kedua anaknya.
“Iya. Seperti yang saya bilang, kalau saya tidak pulang sekarang bisa-bisa saya tidur di halte bus.”
“Sekarang kan masih jam lima sore?”
“Tapi kalau saya pulang sekarang, saya tidak perlu jalan terburu-buru.”
Sepertinya laki-laki itu harus menyerah pada keinginannya, tapi dia seperti mendapat pencerahan di dalam kegelapan, “Kebetulan saya akan pergi, mau saya antar?”
“Tuan?”
Laki-laki itu melambaikan tangannya menyuruh pelayannya tidak ikut campur.
“Boleh?”
“Tentu saja. Daripada harus jalan kaki?”
Mawar tersenyum senang.
“Apa masih jauh?”
Mawar sedikit berpikir, “Tidak terlalu jauh kok.”
“Sudah satu kilometer setengah dan rasanya jarak ini jauh dari sekolahmu?”
Mawar tertawa kecil, “Saya harus mencari kos yang murah walau memakan tiga puluh menit ke sekolah.”
“Anak yang malang,” ucap laki-laki itu dengan suara kecil tapi Mawar bisa mendengarnya.
“Tidak masalah. Saya berpikir ini sebagai olahraga.”
Laki-laki itu tertawa sambil mengelus kepala Mawar. Mawar tertawa senang.
“Ah, sampai! Di depan situ. Sampai di sini saja. Masih harus masuk ke dalam gang,” ucap Mawar senang. Dia sangat berterima kasih.
“Oh, baiklah…”
Tiba-tiba saja laki-laki itu memegang dadanya dan mengerang kesakitan saat akan menutup kaca mobil.
“Tuan, tuan?! Apa Anda baik-baik saja?” tanya supir panik.
Mawar langsung panik, “Eh, ah… Anda tidak apa-apa Pak?! Aduh, aduh…”
Mawar tidak jadi pergi dan malah kembali masuk ke dalam mobil.
“Rumah sakit. Ke rumah sakit, Pak!” ucap Mawar panik kepada supir.
Mawar terus komat-kamit sambil memegang tangan laki-laki itu. Bagi Mawar, rasanya perjalanan ke rumah sakit ini terasa panjang.
“Pak, ayo dipercepat,” pinta Mawar pada supir.
Mawar takut terjadi apa-apa pada laki-laki yang sudah baik mengantarnya pulang. Bahkan kalau dia harus tidur di halte malam ini, itu bukan masalah.
“Tapi, ini macetnya panjang Non.”
Mereka sekarang berada di jalan utama. Saat seperti ini memang akan macet karena ini adalah jam pulang kerja.
“Uh! Tolong buka kunci mobilnya.”
“Nona mau ke mana?”
“Sudah buka aja!” kata Mawar panik sampai meninggikan suara.
Setelah bunyi klik, Mawar membuka pintu mobil dan menggendong laki-laki itu di punggungnya dan berlari ke arah rumah sakit.
“Bapak langsung ke rumah sakit ya kalau sudah gak macet lagi!”
Begitu pesan yang Mawar tinggalkan lalu pergi. Sama sekali tidak membiarkan si supir berbicara dan hanya memandang kepergian Mawar dengan ekspresi sulit ditebak.
“Dokter! Dokter! Saya butuh dokter!” teriak Mawar begitu sampai di pintu rumah sakit.
Salah satu perawat yang mengenali wajah laki-laki yang digendong Mawar dengan sigap mengambil tempat tidur dorong dan memanggil teman-temannya lalu membawanya ke UGD.
“Anda tunggu di sini saja, Mbak.”
“Iya,” ucap Mawar nyaris tanpa suara.
Mawar betul-betul tidak ingat bernapas dan hanya mondar-mandir di depan pintu.
Dua puluh menit kemudian supir yang tadi datang bersama dua orang anak laki-laki—satu seumuran dengannya, satu lagi sepertinya masih SD—dan seorang wanita paruh baya yang Mawar tebak sebagai istrinya.
Wanita itu langsung mendatangi dokter yang keluar dari UGD karena saat itu lampu informasi menunjukkan penanganan selesai.
“Dok, bagaimana keadaan suami saya?”
“Suami Nyonya baik-baik saja. Dia bekerja terlalu keras. Saya sudah pernah bilang untuk menyuruhnya berhenti bekerja, kan?”
Keempat orang yang baru datang itu hanya bisa diam.
“Oh iya, berterima kasihlah pada Nona ini. Kalau saja tadi terlambat lima menit saja, saya sendiri tidak yakin pada kemampuan saya.”
Dokter itu tersenyum lembut pada Mawar yang sudah terduduk lemas karena bersyukur laki-laki itu baik-baik saja.
“Nyonya bisa ikut dengan saya?”
“Oh, eh. Iya.”
“Tidak usah khawatir, besok, Tuan Rengga sudah bisa pindah ke ruang biasa.”
Ekspresi tegang keempat orang itu langsung memudar.
“Reza, tunggu di sini sama Kakak ya? Mama mau ngobrol dulu sama Dokter.”
“Tapi, Reza lapar Ma…”
“Astaga, sudah hampir jam enam ya? Kalau gitu pergi ke kantin sama Kakak ya?” ucap wanita itu lalu beralih ke anak laki-laki yang lebih tua, “Rendi, ajak adikmu makan.”
Setelah berbicara seperti itu, wanita itu pergi berjalan mengikuti Dokter. Anak kecil itu memandang Mawar sengit selama beberapa detik lalu mendengus kesal.
Apa-apaan anak kecil ini?!
Anak itu menarik-narik tangan kakaknya yang tidak juga melepas pandangannya dari Mawar.
Eh… EEHHHH?! Jam berapa Ibu itu tadi bilang?!!
“Astaga!” Mawar menepuk jidatnya putus asa.
“Kakak, ayo pergi makan. Aku lapar.”
“Oh, iya.”
Mereka berdua pergi tersisa supir yang masih berdiri di situ.
“Nona, terima kasih karena sudah menyelamatkan nyawa Tuan saya.”
Mawar merasa bingung karena supir itu hampir menangis padahal dia seorang laki-laki.
“Eh, iya. Gak apa, Pak. Kalau begitu saya pamit pulang dulu,” ucap Mawar.
Mawar kembali berjalan gontai begitu keluar rumah sakit. Sudah tidak ada harapan kalau mau kembali ke kos.
“Lebih baik aku jalan-jalan saja dulu!” ucap Mawar riang berusaha menghapus kekecewaannya.
“Kenapa aku sedih begini sih? Padahal baru saja menolong orang.”
Keesokan harinya Mawar datang ke sekolah lebih awal karena dia memilih tidur di halte dekat sekolah. Dia curi-curi ke klub Basket karena di situ ada kamar mandinya.
“Maaf ya, aku numpang mandi diam-diam begini,” ucap Mawar sambil berbisik pada setiap benda yang ada di ruangan itu.
Mawar mandi secepat yang dia bisa.
“Dari mana kamu punya handuk itu?”
Pertanyaan itu membuat Mawar terlonjak kaget. Dia tidak mengira ada anggota klub basket yang sudah ada sepagi ini.
“Eh… ahhh… itu…”
“Kamu sengaja mandi di sekolah ya?”
“Ah, enggak. Aku memang selalu bawa alat mandi sama handuk ke mana-mana.”
Anak laki-laki itu memasang wajah aneh. Bingung tapi tidak berekspresi, hanya alisnya yang bertaut.
“Memangnya kamu gak punya tempat tinggal?”
“Maaf. Tolong jangan dilaporkan ke pihak sekolah.”
“Ah, betul juga. Kamu sudah melanggarnya: mandi di sekolah; masuk ke klub padahal kamu bukan anggota klub; dan kamu menggunakan fasilitas klub padahal kamu bukan anggota klub.”
Mawar hampir menangis, “Makanya, aku minta tolong jangan dilaporkan.”
“Kamu bisa main basket?”
Tapi pertanyaan itu membuat muka Mawar menjadi bodoh. Detik sebelumnya laki-laki di depannya ini menekannya, tapi detik berikutnya memberi perntanyaan ringan.
“Bisa. Mungkin. Sedikit.”
“Gak masalah. Temani saja aku bermain.”
“Tapi, aku kan bukan anggota klub.”
“Bagaimana kalau kamu masuk saja?”
Aahhh ini pemaksaan!
“Gak mau. Aku harus kerja…”
Ups! Dengan cepat Mawar menutup mulutnya.
Mungkin hanya perasaan Mawar, tapi dia seakan bisa melihat senyum meremehkan dari muka tanpa ekspresi itu.
“Bukannya siswa di sini gak boleh kerja sambilan ya?”
Aahhhhh! Sial!
Dengan panik, Mawar menantang laki-laki di depannya ini bermain basket one on one.
“Kita main one on one. Kalau aku bisa masukin bola artinya aku menang. Kamu gak akan laporkan apa-apa dan tutup mulut!”
“Heee kamu nantang aku?”
Mau bagaimana lagi, “Ya!”
“Terus kalau kamu kalah?”
“Gak akan!”
“Kasih tahu dulu dong apa rewardku kalau kamu kalah. Betul-betul gak asik kalau aku menang dan gak dapat apa-apa,” ucap laki-laki itu sambil memantulu-mantulkan bola ke lantai.
Mawar betul-betul panik sampai tidak bisa berpikir apa-apa, “Apapun. Apapun yang kamu mau.”
“Oke.”
Akhirnya, pertandingan one on one itu dimenangkan Mawar dengan sedikit mudah.
Laki-laki itu terlihat kesal tapi Mawar tetap saja tidak melihat ekspresi kesal di wajahnya kecuali alisnya yang bertaut sangat dalam.
Pasti dia kesal. Dikalahkan cewek, bukan anggota klub pula.
Tapi, dia manis. Ganteng. Kalau aku ketemu dia tiga kali artinya dia jodohku dan aku harus bilang suka sama dia. Ahhh kenapa jantungku gak juga berhenti berdebar-debar padahal ini sudah istirahat pertama! Sudah tiga jam berlalu!
Mawar mendengar pemberitahuan dari speaker kalau dia dipanggil ke kantor kepala sekolah.
Ha? Kenapa? ada apa? Apa dia tetap melaporkan aku meski aku sudah menang? Ah, dasar cowok! Harusnya dia malu ingkar janji.
“Masuk,” ucap suara dari dalam sesaat setelah Mawar mengetuk pintu.
Saat pintu terbuka, Mawar melihat laki-laki itu keluar. Ahh, betul. Dia melaporkanku. Jahat!
“Maaf, ada apa?”
“Kamu sudah di sini? Nah, Mawar, Bapak ini mau bertemu kamu,” ucap kepala sekolah sambil menyilakan duduk dengan gerakan tangannya.
Mawar terperanjat saat melihat siapa orang yang dimaksud.
“A-Anda kan… harus beristirahat! kenapa ada di sini?!” tanya Mawar dengan nada tinggi karena panik.
Tapi, laki-laki itu tersenyum lembut, “Gak masalah. Aku baik-baik saja. Lihat?”
Mawar tetap khawatir meski berkurang kadar kekhawatirannya.
“Ada apa?”
“Kamu diterima. Mulai hari ini kamu menjadi guru les Reza ya?”
Reza? HEEHHHH anak bandel kemarin? Ah, pantas saja gak ada yang betah. Oh Tuhan, sepertinya cobaanmu kali ini lebih sulit.
“I-iya.”
“Rendi. Yang baru saja keluar itu anak pertamaku. Dia kebanggaan sekolah ini selama tiga tahun berturut-turut. Dia yang memeriksa semua jawabanmu dan dia kagum. Kamu bahkan menyelesaikan dengan cara terbaik. Lalu, kenapa kamu ada di kelas F?”
“Itu, saya punya alasan sendiri.”
“Oh, baiklah. Oh iya, itu kamu kan? Anak yang peringkat pertama saat ujian masuk dan menerima beasiswa?”
“Iya.”
Mawar masih takut. Ternyata dia adalah kepala yayasan. Pantas saja dia bilang untuk mengetahui siapa saja pejabat sekolah.
“Itu, maaf saya melanggar peraturan sekolah…”
Laki-laki itu tertawa senang, “Gak apa. Kamu dapat perlakuan khusus karena kamu peringkat pertama.”
“Tapi kan saya hanya mendapat nilai rata-rata KKM saja.”
Laki-laki itu masih saja tertawa. “Ah ini. ambil hape ini. Kamu bisa pakai hape kan? Bakalan sulit buat kami kalau kamu susah dihubungi.”
“Tapi, mana bisa saya menerima barang mahal begini. Lagipula saya bahkan belum mulai bekerja.”
“Anggap saja ini rasa terima kasih karena sudah menolongku kemarin.”
“Tapi saya-“
“Tidak boleh menolak. Ah, aku harus pergi.”
Belum sempat Mawar berkata apa-apa, laki-laki itu kembali berbicara.
“Rendi akan menunggumu sepulang sekolah. Kalian bisa saling berhubungan lewat hape. Nomor Rendi sudah kumasukkan ke kontak.”
Mawar tidak tahu lagi harus merespon apa.
“Eh, anu…”
Rendi menurunkan kaca mobil.
“Kamu lama.”
“Iya maaf, soalnya gak enak kalau anak-anak lain lihat.”
“Kalau gitu cepat naik.”
“I-iya.”
“Siapa suruh kamu duduk di situ? Kamu kira aku supirmu?! Duduk di depan.”
Seperti yang Mawar duga, Rendi memang tidak punya ekspresi. Hanya intonasinya saat berbicara yang membedakan dia sedang dalam zona emosi mana.
“I-IYA!”
Tapi, begitu Mawar masuk, Rendi tidak langsung melajukan mobil. Rendi malah menjatuhkan kepalanya di setir.
“Ahh. Ini memalukan. Aku kalah dari cewek. Kamu ini sebetulnya makhluk apa sih? Bahkan bisa menggendong ayahku dengan jarak begitu?”
“Itu kan, kalau kita lagi panik, kita bakal ngeluarin kekuatan maksimal.”
“Kamu bahkan lebih pintar dari aku.”
“Itu…”
“Kenapa kamu begitu?”
“He? Kenapa? aku punya alasan sendiri kenapa begitu. Apa gak apa nih kita lama-lama di sini?”
“Aku masih capek Kakak… kenapa Kakak juga ikut-ikutan maksa aku sih? Baru juga pulang sekolah,” keluh Reza kesal.
Mawar mengerti perasaan Reza. Ya, sudahlah. Gak apa malam ini aku tidur di halte lagi.
“Gak apa kok. Kita belajarnya habis makan malam saja ya? Kalau begitu nanti jam tujuh aku balik lagi.”
Setelah berkata begitu Mawar pamit. Aku harus menyiapkan perlengkapanku.
Di belakang, Mawar bisa mendengar pembicaraan kakak-beradik itu.
“Aku mau datangin Ayah di rumah sakit, Kak.”
“Gak boleh. Tetap di rumah. Jam tujuh kan kamu harus belajar.”
Mawar bisa mendengar Reza membanting pintu sebelum dia menutup pintu dan berjalan menuju halaman yang luas itu.
Mawar kembali jam tujuh kurang lima belas menit, tapi mereka belum selesai makan, jadi Mawar menunggu di kamar Reza. Karena bosan, Mawar melihat-lihat pelajaran seperti apa yang mau Reza pelajari.
Sial. Anak gila. Ini kan pelajaran SMP kelas tiga? Dia kelas berapa sih harusnya? Pantas saja banyak yang mengundurkan diri! Dia anak jenius! Gak perlu diajarin LAGI!
“Aku sudah siap belajar,” ucap Reza lesu saat pintu terbuka.
“Aku bisa belajar ini sendiri kok. Kamu cukup duduk diam dan terima gajimu.”
Anak ini, Mawar tetap tersenyum, dia masih anak kecil Mawar, sabar.
“Kita perkenalan dulu. Namaku Mawar, kamu Reza kan?”
Reza membuka pelajaran Fisika, “Kalau sudah tahu gak usah kenalan lagi kan?”
“Ah, kamu betul. Sebetulnya aku juga benci perkenalan. Ah, aku Cuma mau tahu umurmu. Berapa umurmu?”
“Coba tebak. Kalau kamu bisa tebak aku mau kamu ajarin.”
Uh, anak ini!
“ Sebelas tahun lima hari lagi.”
Reza menjatuhkan bukunya karena kaget, “Gimana kamu tahu?”
Mawar tersenyum, ternyata dia memang anak kecil, “Kalau kamu berharap orang lain gak tahu, harusnya jangan ngelingkarin kalendermu dan nulisin tanggal lahirmu di situ.”
Reza kembali ke sifat sebelumnya, mengambil bukunya dan meletakkan di meja.
“Aku siap belajar. Seperti yang kubilang aku mau kamu ajarkan.”
Tapi, Mawar tidak juga memulai pelajaran dan malah memandang Reza sedih.
“Apa…”
Air mata Reza jatuh saat kepalanya diusap lembut oleh Mawar.
“Anak baik. Tapi, kamu harus lebih terbuka lagi. Kamu harus bilang apa yang kamu mau, apa yang gak kamu suka.”
“Kenapa kamu tahu?”
Mawar memeluk Reza, di matanya, anak yang harusnya masih kelas lima SD itu betul-betul rapuh.
“Entahlah.”
Reza langsung nangis sesegukan dan bercerita banyak pada Mawar.
“Ayah betul-betul berusaha keras mengembangkan perusahaan tapi belakangan ini kondisinya memburuk. Kakak akan segera menggantikannya. Kakak harus menggantikannya setelah lulus SMA. Kakak harus melupakan cita-citanya. Padahal Kakak orang baik.”
“Hmm, kamu mau membantu kakakmu ya?”
Reza mengangguk.
“Tapi, kakakmu pasti ingin yang terbaik untukmu. Dia mau kamu menikmati masamu dengan bermain bersama teman-temanmu.”
“Kakak juga pernah bilang begitu, tapi…”
Mawar menjauhkan kepala Reza agar Reza bisa melihat wajahnya yang serius mengatakan ini, “Kamu gak percaya kakakmu?”
“Tentu saja aku percaya!”
Mawar tersenyum lembut, “Kalau begitu, nanti kamu harus bertanya padanya apa dia menikmati hidupnya atatu gak dan apa dia merasa terbebani atau gak, juga tanyakan saja semua yang mau kamu tahu. Kamu harus lebih terbuka.”
Reza kembali mengangguk dan memeluk Mawar.
Ada perasaan menyakitkan saat dia mengatakan itu.
“Kamu pasti capek dengan semua yang buru-buru ini padahal kamu ada di masa bermain. Jadi, kamu mencoba mendapat perhatian dengan caramu. Sebetulnya kamu mau kakakmu yang mengajarimu kan?”
Reza tidak menjawab dan Mawar menganggapnya sebagai ‘iya’.
“Baiklah, aku akan mengundurkan diri setelah…”
“Gak. Aku mau diajarin kamu kok.”
“Ayah bilang kamu pintar. Kakak juga bilang tadi.”
Mawar melepas pelukannya dan membiarkan Reza duduk sendiri.
“Kenapa kamu berubah pikiran secepat itu?”
Ekspresi Reza kembali seperti sebelumnya, “Bukan urusanmu.”
Mawar langsung mencubit kedua pipi Reza, “Sudah kubilang kan, kamu harus lebih terbuka.”
“A-aku cuma… gak ada alasan khusus kok!”
Mawar tertawa ringan, “Iya iya. Kamu mau belajar sekarang?”
Reza mengangguk.
Tadinya Mawar mendapat cerita dari Rendi selama perjalanan kalau Reza selalu membuat guru-guru les sebelumnya tidak tahan dengan sifat Reza yang tidak niat belajar. Tapi, Mawar bisa melihat Reza betul-betul mau belajar. Niat dari dalam hatinya.
Sekali lagi Mawar merasa hatinya sakit.
“Nah, sudah waktunya kamu tidur. Sudah jam sepuluh. Aku juga harus kembali,” ucap Mawar sambil mengusap kepala Reza.
“Kenapa cepat banget sih?”
Anak nakal, “Apanya yang cepat? Dari jam delapan sampai jam sepuluh apa kamu gak capek? Lagian matamu gak ngantuk habis nangis?”
Reza terdiam, “Iya.”
“Nah, apa besok kita belajar?”
“Aku akan menghubungimu. Kata Kakak, Ayah kasih kamu hape, di situ ada kontak semua keluarga kami. Kamu bisa menghubungi kami. Itu kartu prabayar, jadi kamu santai saja.”
Dasar anak sok, “AH iya, kalau kamu mau kepalamu dielus begini, kamu harus bilang, kamu suka diginikan kan?”
Mawar langsung mengacak-acak rambut Reza yang halus.
Hmm apa rambut Rendi halus begini ya?
Tanpa sadar Mawar tertawa geli.
“Apa yang kamu ketawain?”
“He? Gak ada.”
Sebentar, kayaknya ada yang aneh… satu kali pas main basket, kedua pas di kantor, ketiga pas pulang? Kok kayaknya ada yang kelewat ya?!
“Aku,”
“Apa?”
“Aku berterima kasih karena kamu udah nyelamatin nyawa Ayah.”
Mawar tersenyum dan mengelus kepala Reza, “Gak masalah.”
“HHUAAAA!”
“Apa?!”
“Gak, gak apa!” jawab Mawar kaku.
“Jangan bikin kaget dong!”
Mawar tertawa kikuk.
Ternyata aku ngelewatin yang di rumah sakit. Aku sudah ngeliat dia berkali-kali. Ah, dia memang keren. Gimana bisa aku bilang kalau alasan aku belajar basket adalah dia dan aku malah ngalahin dia di one on one?
Memang sih, waktu di rumah sakit dan one on one sama dia bukan pertama kali lihat, tapi itu pertama kali bertemu langsung. Gimana ngomongnya ya? Dia betul-betul keren waktu pertandingan basket antar sekolah se-provinsi tahun lalu.
Posted via Blogaway
You are The Person I Like The Most (series)
Judul : You are the Person I Like the Most (husband's side)
Length : oneshoot
Genre : masih sama sama yang sebelumnya
Penulis : masih yang punya blog ini
10 Februari 2014
You are the Person I Like the Most
Length: oneshoot
Genre: romance (ceritanya sih gitu), drama (maunya juga gitu), dewasa (mungkin, tapi gak ahh)
Penulis: Indara/Finda Rahmadaniati/pemilik blog greenfira.blogspot.com
01 Februari 2014
hari Sabtu
hmm aku harus mulai dari mana? tanganku gemetaran...tapi cuma setengah...setengah badanku aja yang gemetaran...cuma sebelah kiri...rasanya sekarang tenggorokanku kering...
Pagi ini aku terbangun dari tidurku--tidur dengan mimpi sakit kepala--dan saat aku bangun aku menderita sakit kepala. Apa ini? Padahal sebelum tidur, tadi malam aku baik2 aja, seiyanya gak sakit kepala.
Terus aku lakukan hal biasa. Karena ban motorku bocor jadi aku ke bengkel dengan mendorong motor. Capek. Keputusan yang buruk dengan tidak minum air mineral dulu karena pikirku "toh ini dekat". Tahunya saat sampai di bengkel, napasku tersengal-sengal. Mau duduk tidak ada *tunggu, kenapa curcolku jadi formal gini?*. Mau duduk gak ada tempat soalnya tempat duduk biasanya didudukin ama penjual es blender...daripada berdiri dan kehausan jadi aku pesan satu. Minumm minummm hausss... motorku selesai diservis. Habis bayar aku pergi ke tempat fotokopian di seberang gang, pas turun dari motor tiba-tiba tangan kiriku gemetar, kaki kiriku lemas, mata kiriku capek seperti mengantuk. Abaikan. Abaikan. Aku putuskan beli makan. Pasti karena lapar. Kembali lagi ke kos... Habis makan juga gak hilang gemetar ama lemasnya. Aku tunggu aku tunggu sambil ngetik curcol ini... yay! bekurang sudah gemetarnya... tapi badanku masih mati rasa setengah... kenapa ini?
12.23 pm
1 feb 2014
lanjut...
gara-gara gak enak badan, aku putuskan tidur siang...dan malah mimpi buruk...bajuku basah gara-gara keringatan ngeri...
aaaagh! kenapa ini???
16.23 pm
masih di hari yang sama
jahattt
nyebelin
aku tahu kok suaraku jelek dalam segala hal
dalam tempo, volume, intonasi, dan semuanya!
tapi kenapa sih harus mmenghina hal yang aku suka????!!!
jahat :,(
nyanyi adalah hal yang aku suka dan hal yang gak bisa aku lakukan. hal yang meskipun aku berusaha sekuat tenaga gak akan bisa aku lakukan.
semua, semua yang berhubungan dengan nyanyi betul2 buruk.
telingaku gak bisa bedain nada, suaraku datar, gak bisa nyamain nada dan gak bertempo, yang lebih parah waktu orang bilang "bernyanyilah dg hati", aku tetap gak bisa... artinya aku gak punya hati kan?
tapi kenapa aku sedih?
kenapa?
21.30
di hari yg kurasa buruk :'(
- ahh aku mau cepat2 tidur...kuharap ini cuma mimpi buruk, termasuk dua mimpi buruk dlm sehari ini
Posted via Blogaway